Pembelajaran
dengan materi Evolusi tidak hanya di ajarkan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saja
akan tetapi juga menjadi mata kuliah di tingkat mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi dan Biologi di Jurusan Biologi, yang mana merupaka salah
satu mata kuliah wajib yang ditempuh bagi mereka calon guru di SMA kelak. Jurnal
mengenai pembelajaran evolusi ini sebenarnya diterapkan di lingkungan mahasiswa yang nantinya akan berperan
menjadi generasi penerus pendidik ataupun sebagai fasilitator untuk pemahaman
siswa SMA. Akan tetapi strategi pembelajaran yang di terapkan pada jurnal ini
yaitu mengenai proses belajar dengan cara Reading, Questioning and Answering
terhadap kemampuan berpikir kreatif mahasiswa juga sangat efektif jika
diterapkan dalam lingkungan siswa sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Atas yang juga memperoleh materi evolusi dalam permeblajarannya.
Materi evolusi
merupakan materi yang mengkaji tentang
teori perkembangan pada makhluk hidup dari masa ke masa yang mana sampai saat
ini merupakan teori yang masih kontroversial. Berbagai pertanyaan muncul ketika
membahas tentang teori evolusi, khususnya yang berkaitan dengan evolusi pada
manusia. Sehingga muncul persepsi manusia dan pendapat yang berbeda-beda
mengenai teori ini, ada yang bisa ditangkap dengan logika atau bersifat logis
atau kadang ada juga tidak bisa ditangkap dengan nalar. Hal ini memungkin bagi
para peserta didik memiliki pandangan yang berbeda-beda pula sehingga masih sering
munculnya miskonsepsi pada saat pembelajaran evolusi apabila pengajar tidak
menjelaskan secara gamblang dari berbagai sudut pandang.
Kontroversi
dalam pengkajian teori evolusi semakin berkembang dari tahun ke
tahun apalagi dengan mulai maju nya perkembangan informasi maupun teknologi
yang ada. Semua orang dapat meng-update informasi dari internet, baik yang pro
terhadap teori evolusi maupun yang kontra, baik yang menanggapi biasa saja ataupun
yang menanggapi dengan No comment. Hal ini membuat pembelajaran di lingkungan peserta didik menjadi tidak nyaman, karena selain mahasiswa di perguruan tinggi
menjadi bingung, peserta didik tingkat sekolah menengah atas pun semakin dibuat
rancu terhadap konsep dan prinsip mana yang harus dipahami dalam kajian teori
evolusi. Selain itu, banyak terdapat miskonsepsi dalam sumber pembelajaran
evolusi di perguruan tinggi akan berakibat fatal juga jenjang SMA.
Materi evolusi
sering disampaikan dalam bentuk ceramah yang monoton persis apa yang tercantum
dalam buku ajar sehingga mengakibatkan kurangnya skill siswa dalam menyampaikan
maupun mengupas hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan evolusi, apalagi
dalam bentuk bertanya atau mengutarakan pendapat. Hasil belajar tersebut
menunjukkan bahwa secara umum Buku Ajar Evolusi tersebut secara garis besar
sudah cukup dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Namun, sejauh ini belum
diketahui apakah peningkatan hasil belajar ini sejalan dengan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif mahasiswa.
Permasalahan pun
muncul dari berbagai sudut, misalnya pada saat peserta didik diberi tugas untuk
merangkum atau mencari sumber yang menguatkan tetntang suatu poin yang ada
dalam materi evolusi, tidak sedikit dari mereka mengerjakan dengan asal apalagi
dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat memudahkan mereka untuk copy paste pekerjaan temannya ataupun mencari dari bogspot dan artikel-artikel
yang berterbangan di web google. Hal ini mengakibtakan ketika peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya hasil yang terlihatpun tidak
maksimal dikarenakan kurangnya pemahaman dan penguasaaan materi yang ada karena
tidak adanya pemikiran yang kreatif dan hanya mengandalkan apa yang ada pada
tulisan serta hafalan.
Permasalan tersebut
sering mncul pada saat peserta didik akan melakukan ujian, yang mana ketika
mereka dituntut untuk mempelajari materi yang banyak akan tetapi dalam waktu
singkat karena mereka kebanyakan akan belajar ketika akan ujian saja sehingga
kemampuan siswa dalam menjawab pun terbatas karena penguasaan materi yang masih minim. Oleh karena itu
perlu dirancang suatu kegiatan pembelajaran yang dapat menggali potensi siswa
tersebut agar menjadi lebih aktif baik secara fisik maupun mental dalam
pembelajaran, sehingga menjadikan siswa yang kreatif, aktif, dan memiliki
pemahaman konsep yang lebih baik terhadap suatu pembelajaran, dalam hal ini
materi Evolusi.
Salah satu
strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk maksud di atas adalah strategi
pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA). Strategi pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA) merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan menggunakan landasan teori
pembelajaran konstruktivisme, yang mana siswa diminta membaca terlebih dahulu
materi yang akan dipelajari dan kemudian mengemukakan pertanyaan pada tingkat
kognitif tinggi (analisis, evaluasi, dan kreasi) berdasarkan hasil bacaannya.
Implementasi strategi pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA) walaupun sedikit sulit dan memberatkan bagi siswa akan tetapi terbukti mampu memaksa siswa untuk membaca materi
kuliah yang ditugaskan, sehingga strategi perkuliahan yang dirancang dapat
terlaksana dan pemahaman terhadap materi perkuliahan berhasil ditingkatkan
hampir 100%.
Strategi pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA) merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan akan memunculkan beberapa
poin positif bagi siswa diantaranya adalah :
- Dapat meningkatkan kesadaran metakognitif, keterampilan metakognitif, dan hasil belajar kognitif siswa
- Dapat lebih memotivasi siswa untuk belajar.
- Dapat mengatasi kelemahan-kelemahan siswa, terutama yang malas membaca.
- Memaksa siswa mau tidak mau harus membaca untuk memenuhi tugas membuat pertanyaan dan sekaligus mencari jawabannya
- Dapat memunculkan sifat siswa menjadi seorang pembelajar mandiri, aktif, dan kreatif
- Menuntut siswa untuk aktif mempersiapkan dirinya sebelum pembelajaran dan memikirkan dengan baik pertanyaan apa yang harus dipertanyakan untuk membahas materi pelajaran
- Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, serta meningkatnya kemampuan berpikir kreatif mahasiswa melalui pembuatan pertanyaan
Berdasarkan
penelitian yang telah dilaksanakan, disimpulkan bahwa: “Tidak terdapat pengaruh
penggunaan Buku Ajar Evolusi melalui strategi pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA) terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa pada
materi Evolusi.”
Oleh sebab itu,
ada beberapa hal pokok yang harus dilakukan oleh pendidik maupun peneliti
lainnya dalam penggunaan strategi pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA) hendaklah melakukan modifikasi
terlebih dahulu dalam pelaksanaannya untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif pada peserta didik. Diantaranya dalah sebagi berikut
1.
Pertanyaan
dan jawaban yang dibuat siswa pada penerapan strategi pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA) harus
selalu dikoreksi dan dikomentari dengan segera, agar terlihat peningkatan dari
kemampuan berpikir kreatif siswa.
2.
Strategi
pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA) yang diterapkan sebaiknya dilakukan beberapa modifikasi dalam
pelaksanaannya untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Modifikasi yang dianjurkan adalah dengan mengawali penjelasan dasar oleh pendidik
untuk materi yang prinsip, agar siswa bisa memperdalam pemahamannya dan yakin
bahwa pemahaman tersebut tepat dan bisa mengembangkannya menjadi pemikiran yang
kreatif.
3.
Pembelajaran
pada Evolusi memuat materi pembelajaran yang kompleks dan membutuhkan higher
order thinking skill, oleh sebab itu disarankan kepada semua pendidik dalam
mengajarkan materi evolusi untuk melatihkan kemampuan tersebut, agar peserta
didik dapat memahami materi evolusi dengan lebih baik.
Sumber :
Rahmawati, D., & Fadilah, M.
(2017). The Effect of Reading, Questioning and Answering Strategy toward
Student Creative Thinking on Evolution Course at Biology Department FMIPA
Universitas Negeri Padang . Bioeducation Journal , Vol. I No. 1;10-21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar